WELCOME TO MY BLOG

Welcome To Make it simple BLOG

Minggu, 01 Januari 2017

PENGUKURAN POLYGON

  PENGUKURAN POLYGON


Polygon merupakan salah satu metode untuk menenatukan posisi horizontal dari titik-titik di lapangan yang berupa segi banyak dengan melakukan pengukuran sudut dan jarak. Maksud dari pengukuran polygon adalah untuk mendapatkan koordinat horizontal (X, Y) dari titik di lapangan. Sedangkan tujuannya adalah sebagai kerangka dasar untuk keperluan pemetaan atau keperluan teknis lainnya, seperti untuk keperluan pembangunan real estate, pengembangan kota, ground control, dll.

Ø  Data dan jenis pengukuran polygon
a)Polygon tertutup (kring), yaitu pengukuran yang dilakukan dalam suatu kawasan tertentu yang dibatasi oleh titik-titik tertentu sebagai batasnya. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui koordinat dari masing-masing.
b)Polygon titik detail, yaitu pengukuran yang dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dapat menggambarkan bentuk permukaan bumi secara lengkap dan detail. Data-data yang dimaksud adalah koordinat horizontal (X, Y) dan koordinat vertikal/ketinggian (Z) titik yang diukur. Pengukuran ini biasa dilakukan untuk pembuatan peta kontur untuk keperluan pemetaan, penentuan volume cut and fill, dll.

Ø  Peralatan pengukuran polygon
1 Theodolite
2. Kompas
3. Tripod dan unting-unting
4. Rambu ukur
5. Meteran
6. Paying
7. Kalkulator dan alat tulis

Ø  Langkah kerja pengukuran polygon
a) Pengukuran polygon tertutup
1) Pasang patok/tanda pada titik-titik yang telah ditentukan
2) Dirikan tripod di atas titik awal yang telah ditentukan sebelumnya (misal P1), pastikan posisi tripod berada tepat di atas titik tersebut dengan menggunakan unting-unting
3) Pasang unit theodolite di atasnya dan kunci dengan baut pengunci
4) Pastikan kedudukan theodolite sedater mungkin dengan menggunakan nivo kotak dan nivo tabung hingga kedua gelembung berada pada posisi yang seharusnya, lalu ukur tinggi alat
5) Arahkan theodolite ke utara, kunci klem horizontal, nyalakan monitor pembacaan sudut horizontal dan vertikal hingga terbaca sudut horizontal sebesar 00ᴼ00’00”
6) Buka kunci klem horizontal, bidik salah satu titik yang telah ditandai (misal P2), kunci klem horizontal, lakukan pembacaan biasa (B) pada rambu pengukuran, baca nilai benang atas (Ba), benang tengah (Bt), benang bawah (Bb), sudut horizontal dan vertikal, catat pada formulir data
7) Lakukan pengukuran luar biasa (LB) pada rambu ukur, dengan cara memutar theodolite secara horizontal dan arahkan teropongnya pada P2, kunci klem horizontal, lakukan pembacaan yang sama seperti sebelumnya dan catat pada formulir data
8) Lakukan langkah 6-7 kepada titik lain yang telah ditentukan hingga didapat data pengukuran dari masing-masing titik yang ada dalam polygon tertutup tersebut
b) Pengukuran polygon terbuka
1) Pasang patok/tanda pada titik-titik yang telah ditentukan
2) Dirikan tripod di atas titik awal yang telah ditentukan sebelumnya (misal P1), pastikan posisi tripod berada tepat di atas titik tersebut dengan menggunakan unting-unting
3) Pasang unit theodolite di atasnya dan kunci dengan baut pengunci
4) Pastikan kedudukan theodolite sedater mungkin dengan menggunakan nivo kotak dan nivo tabung hingga kedua gelembung berada pada posisi yang seharusnya, lalu ukur tinggi alat
5) Arahkan theodolite ke utara, kunci klem horizontal, nyalakan monitor pembacaan sudut horizontal dan vertikal hingga terbaca sudut horizontal sebesar 00ᴼ00’00”
6) Buka kunci klem horizontal, bidik titik-titik yang memiliki perbedaan ketinggian sedetail mungkin, sehingga dapat menggambarkan kondisi lapangan yang sebenarnya
7) Buat titik bantu dengan cara membidik titik baru yang akan digunakan sebagai titik mendirikan alat untuk mengamati titik selanjutnya yang tidak terlihat dari lokasi alat sebelumnya
8) Ulangi langkah 1-7 sampai pengukuran selesai


Sumber: Modul Penulisan Praktikum Ilmu Ukur Tanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar