Peran
Penting Masyarakat Indonesia Dalam Melestarikan Kebudayaan dan Kesusastraan
di Indonesia
Manusia memiliki hubungan erat dengan kebudayaan, begitu juga
untuk melestarikan kebudayaan manusia sangat berperan penting. Sebab, manusia
yang menciptakan budaya, dan manusia juga yang harus menjaga, mempertahankan,
dan melestarikan budaya tersebut. Kita pun sudah mengetahui unsur-unsur
kebudayaan salah satunya adalah bahasa (sastra).
Secara etimologi (asal-usul kata) kesusastraan berarti
karangan yang indah. Sastra (dari bahasa Sansekerta) artinya adalah tulisan,
karangan. Tapi sekarang pengertian “kesusastraan” semakin berkembang melebihi
pengertian etimologi tersebut.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi sastra tertulis dan sastra lisan. Disini sastra tidak banyak
berhubungan dengan sastra tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana
untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Beberapa
definisi yang pernah diungkap orang :
1.
Sastra
adalah seni berbahasa.
2.
Sastra
adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.
3.
Sastra
adalah ekspresi pikiran (pandangan, ide, pemikiran, perasaan) dalam bahasa.
4.
Sastra
adalah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalam sebuah keindahan.
5.
Sastra
adalah buku-buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kebenaran
moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang mempesona.
6.
Sastra
adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, ide,
perasaan, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang
membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
Zaman telah berubah, dulu tari daerah sangat populer
dimasyarakat, namun berubah pada zaman sekarang. Ada shuffle dance, tarian yang
berasal dari Australia dan sempat tenar di Melbourne. Lalu ada K-POP, yang
berasal dari Korea. Wabah tarian dari negara lain ini mungkin saja bisa
menghilangkan rasa kebanggan kita terhadap budaya kita sendiri. Para remaja
lebih bangga menarikannya, namun jika ada negara lain yang mengakui kebudayaan
kita, kita akan marah. Jika kita tidak merasa bangga terhadap budaya kita, lalu
kenapa kita marah jika ada negara lain yang mengakui budaya kita ?
Salah satu kebudayaan Indonesia pernah di akui negara lain,
yaitu tarian pendet. Sebetulnya masih banyak kebudayaan lain yang diakui oleh
negara lain. Kita harus menjaganya jika kita tidak ingin kebudayaan kita
diambil atau diakui negara lain.
Pada umumnya masyarakat merasa gengsi jika masih mempertahannkan
kebudayaan mereka. Kebanyakan mereka lebih memilih menampilkan atau menggunakan
budaya modern dan lebih mencintai kebudayaan asing dibandingkan kebudayaan
sendiri, ini disebabkan kurangnya pemahaman terhadap kebudayaannya karena orang
tua tidak menjelaskan dan menceritakan kebudayaan yang ia pegang selama
inicontoh di tahun 2012 ini banyak sekali boyband atau girlband yang
bermunculan dengan dandanan ala kebarat-baratan. Contoh lainnya adalah “GANGNAM
STYLE”. Sekarang pun banyak orang-orang yang meniru gerakan tarian tersebut.
Semua orang berbondong-bondong untuk melakukan gerakan tersebut. Ini merupakan
salah satu contoh kebudayaan kita dari segi tarian yang hampir punah.
Kesimpulan dari artikel ini, adalah bahwa peranan masyarakat
dalam melsetarikan budaya dan sastra asli Indoneia sangat dibutuhkan dan sangat
penting bagi keberadaan budaya khas yang mnejadi ciri khas negara kita, peran
masyarakat tak hanya berupa peran pasif atau lebih menunggu adanya pengaruh
dari luar, tetapi juga peran yang aktif seperti selalu melakukan acara adat,
ataupun mengikuti acara-acara adat dalam rangka melestarikan budaya asli yang
menjadi ciri khas negarai ini dan membedakannya dengan negara lain.
Suatu
kesalahan yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia apabila selalu mebiarkan
para generasi mudanya terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh negatif yang datang
dari luar mengingat negara ini masih ada kebudayaan dan sastra yang sangat
terjaga keasliannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar