Nilai dan Makna Keindahan Manusia
Keindahan dari kata “indah”, artinya bagus, permai, cantik,
elok, molek, dan sebagainya. Kawasan keindahan manusia sangat luas, seluas
keanekaragaman manusia dan sesuai dengan perkembangan peradaban teknologi,
sosial, dan budaya. Keindahan merupakan bagian kehidupan manusia yang tidak
dapat dipisahkan di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun.
o Nilai Estetik
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup
dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Unsur-unsur yang berada di
dalam hasil suatu karya turut menentukan kadar estetika yang ditampilkan.
Sebagai contoh dapat dilihat perbedaan bentuk antara puisi Angkatan Balai
Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan ’45, maupun Angkatan ’66. Masing-masing
angkatan memiliki unsur-unsur yang khas dan turut membentuk bangunan puisi itu
menjadi sebuah spesifikasi, baik itu dipandang dari diksi, gaya bahasa, rima,
irama, dan persajakannya. Semua ciri-ciri tersebut memperlihatkan karakteristik
dari masing-masing angkatan, yang sekaligus akan dapat menentukan kadar
estetika yang dimilikinya.
o Makna Keindahan
Berikut
beberapa persepsi tentang keindahan:
a.Keindahan
adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat. (Tolstoy)
b.Keindahan
adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang
saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau
“beauty is an order of parts in their manual relation and in their relation to
the whole. (Baumgarden)
c.Yang indah
hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan harus
dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa
dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral. (Sulzer)
d.Keindahan
dapat terlepas sama sekali dari kebaikan. (Winchelman)
e.Yang indah
adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harmonis itu
nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah
adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik. (Shaftesbury)
f. Keindahan
adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang. (Hume)
g.Yang indah
adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam
waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang
menyenangkan. (Hamsterhuis)
h.Menurut
Emmanuel Kant, keindahan itu bisa dilihat dari dua segi, yaitu:
1) Dari segi arti yang subyektif, keindahan
dikatakan sebagai sesuatu yang tanpa harus direnungkan ataupun
disangkut-pautkan dengan kegunaan-kegunaan praktis sudah bisa mendapatkan rasa
senang pada diri si penghayat.
2) Dari segi arti yang obyektif, keindahan bisa
diartikan sebagai keserasian yang dikandung obyek sejauh obyek tersebut tidak
ditinjau dari segi gunanya.
Bertolak
dari berbagai pendapat tersebut sebenarnya kita dapat menempatkan pada
kelompok-kelompok tersendiri sesuai dengan berbagai pendapat yang ada, yaitu
sebagai berikut:
a.Pengelompokan
pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya
Dalam hal
ini ada 2 pengertian keindahan, yaitu:
1) Keindahan yang obyektif, adalah keindahan
yang memang ada pada obyeknya sementara kita sebagai pengamat harus menerima
sebagaimana mestinya.
2) Keindahan subyektif, adalah keindahan yang
biasanya ditinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya.
b.Pengelompokan
pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya
Bertitik
tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas
abstrak (beauty) dan keindahan sebagai
sebuah benda tertentu yang memang indah (the beautiful).
c.Pengelompokan
pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya
Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara
pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti
yang terbatas. Keindahan dalam arti luas menurut The Liang Gie, mengandung
gagasan tentang kebaikan. Sementara itu, keindahan dalam arti estetik murni
menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu
yang diserapnya. Adapun keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih
sempit lagi, yaitu hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap melalui
penglihatan, atau hanya berupa keindahan bentuk dan warna.
KESIMPULAN
Persepsi manusia terhadap keindahan tidaklah sama. Sebab
persepsi manusia terhadap keindahan sangat ditentukan oleh daya penggerak yang
menjadi sumber timbulnya kehendak, atau keinginan terhadap keindahan itu
sendiri. keindahan yang sebenarnya adalah keindahan yang muncul dari persepsi
akal dan budi.
Semua Keindahan semua belum tentu sama dimata manusia karena mempunyai selera masing-masing yang mengatakan itu akan indah atau tidak indah jadi sesuatu indah belum tentu hanya dari satu manusia jadi satu keindahan belum tentu mutlak indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar