WELCOME TO MY BLOG

Welcome To Make it simple BLOG

Senin, 16 November 2015

MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
PERKEMBANGAN BUDAYA DI TAPANULI UTARA”
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/19/Logo_Gunadarma.jpg
Oleh :
RIKZA HADHALA (NPM :15315999)
KELAS : 1TA03











JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2015


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberika rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa memberikan kemudahan dalam meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari beberapa pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan, kepada dosen saya Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen “Ilmu Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan makalah ini.Adapun makalah ini berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan tema dan judul makalah ini yaitu “Perkembangan Budaya di Tapanuli Utara”. Harapankami,makalahdapatmemberituntunankonsep yang praktisbagimereka,baikpraktisimaupunteman-temanmahasiswadalammemahamitentangvector,kamimenyadari,inimaupuncarapenyampaianmakalahinimasihjauhdarisempurna . untukitu kami iasmengembangkan saran dankritik yang bersifatmembangundariparapembaca. Akhir kata semogamkalahinidapatmemberimanfaatbagikitasemua.

Depok, 15 Oktober 2015

penulis


BAB I  Pendahuluan

A.Latar Belakang
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan,tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik sendiri manusia dengan belajar. Hal tersebut sudah  berarti seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena  hanya sedikit tindakan mamnusia dalam masyarakat ynag tidak perlu di biasaka dengan belaar yaitu hanya beberapa tindakan naluri, beberapa reflex, beberapa tindakan akibat proses fsikologis. Cara hidup manusi dengan berbagai system tindakan tadi dijadikan sebagai obbjek penelitian dan analisis oleh ilmu Antropologi sehingga aspek belajar merupakan aspek pokok. Kata kebudayaan sendiri berasal; dari bahasa Sansekerta buddhayah yaitu bentuk jamakk dari duddhi yang berarti budi atau akal, dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal ynga bersangkutan dengan akal, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta karsa dan rasa itu. Dalam  istilah antropologi budaya perbedaan itu ditiadakan, kata budaya disini hany a dipakai sebagai suatu singkatan sajah dengan kebudayaan dengan arti yang sama.
Kata culture merupakan kata asing yang sama artinya dengan kebudayaan. Berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan. Darti arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam
B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana proses terjadinya cultur universal?
b.      Apa pengaruh kebudayaan tapanuli terhadap perkembangan daerah tapanuli itu?
c.       Apakah keberdaan kebudayaan dapat menggeser eksistensi suatu kehidupan yang ada dalam masyarakat?

C.     Tujuan
a.       Mengetahui pengaruh kebudayaan terhadap eksistensi daerah tapanuli
b.      Mengidentifikasi pengaruh kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat tapanuli
c.       Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa.atar Belakang


BAB II
RAGAM

B. Sistem Mata Pencarian
Pertanian
Sektor pertanian, bagi daerah Kabupaten Tapanuli Utara sampai saat ini masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah sebagai penghasilnilai tambah dan devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan pekerjaan sebagian besar penduduknya.
Hal ini ditunjukkan dari kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB pada tahun 2008 masih tetap dominan yakni mencapai 55,59 persen dari total PDRB yang dihasilkan.
Mengingat pentingnya sektor pertanian bagi daerah Kabupaten Tapanuli Utara yang mana memberikan fasilitas dan dorongan yang lebih terarah bagi perkembangan pembangunan kerakyatan. Pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai visi yakni “Mewujudkan Kemakmuran Masyarakat Berbasis Pertanian. “
Tanaman Bahan Makanan
Sektor pertanian, terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.
Sub sektor pertanian yang paling dominan yang dibudidayakan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam hal ini sub sektor tanaman bahan makanan mencakup tanaman padi, palawija dan hortikultura. Untuk tanaman padi dan palawija, padi memiliki luas panen terbesar seluas 28.011,00 ha. Sedangkan untuk tanaman sayuran, cabe memiliki luas panen terbesar yaitu sebesar 878 ha.
Perkebunan
Pada umumnya perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara adalah perkebunan rakyat, belum terdapat usaha perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan. Walaupun demikian dimasa mendatang diharapkan perkebunan rakyat ini semakin berkembang.
Jenis komoditi unggulan yang dibudidayakan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara adalah tanaman kemenyan. Hal ini terlihat dari besarnya luas tanaman kemenyan yaitu seluas 16.413,50 Ha dan luas tanam terbesar ada di Kecamatan Pangaribuan seluas 5.086,50 Ha. Kemudian diikuti oleh tanaman kopi dengan luas tanam sebesar 14.909,00 Ha dengan luas tanam terbesar juga terdapat di kecamatan Pangaribuan yaitu seluas 2.878,00 Ha.





Peternakan
Pertambahan populasi ternak selama dua tahun terakhir ini tidak terlalu menunjukkan perubahan besar. Misal pada tahun 2007 populasi kerbau sebanyak 16.132 ekor bertambah menjadi 16.168 ekor selama tahun 2008.
Sedang untuk ternak kecil seperti babi, bertambah dari 32.487 ekor pada tahun 2007 menjadi 34.034 ekor pada tahun 2008 dan untuk ternak unggas seperti ayam contohnya, bertambah dari 417.999 ekor pada tahun 2007 menjadi 421.134 pada tahun 2008.
Perikanan
Daerah Kabupaten Tapanuli Utara selain memiliki Danau Toba juga terdapat kolam, rawa dan beberapa aliran sungai yang cukup panjang yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perikanan. Namun usaha perikanan pada umumnya adalah usaha rumah tangga dalam skala kecil. Menurut sifat usahanya ada yang sudah dikelola secara budidaya dan melalui penangkapan di perairan umum. Rumah tangga budidaya ikan lokasi usahanya ada di kolam dan sawah sedangkan penangkapan ikan dilakukan di sungai, rawa dan danau.
Jumlah rumah tangga budidaya ikan pada tahun 2008 sebanyak 3.489 rumah tangga dan penangkapan ikan ada sebanyak 803 rumah tangga. Dan hasil produksi sebanyak 668,7 ton. Jumlah rumah tangga dan hasil produksi ini menunjukkan kenaikan dari tahun 2007.
Kehutanan
Kawasan hutan menurut fungsinya terdiri dari hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan lindung dan hutan konservasi. Luas kawasan hutan pada tahun 2008 di Kabupaten Tapanuli Utara tercatat 268.281,24 Ha, terdiri dari hutan produksi tetap seluas 106.354,75 Ha, hutan produksi terbatas seluas 104.135,83 Ha, hutan lindung 55.562,15 Ha dan hutan konservasi seluas 2.228,51 Ha.
Perindustrian
Dilihat dari kelompok usaha industri, kelompok usaha industri sandang dan kulit paling banyak terdapat di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu sebanyak 2.243 unit dengan jumlah tenaga kerja 4.226 orang, sementara kelompok industri kimia dan bahan bangunan paling sedikit jumlahnya yaitu 157 unit dengan jumlah tenaga kerja 500 orang.
Air Minum
Air minum merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat, sehingga pemerintah selalu berupaya membangun sarana air minum. Penyediaan air minum bisa diusahakan sendiri oleh masyarakat atau perusahaan. Menurut data dari PDAM Mual Natio Tarutung pada tahun 2008, jumlah pelanggan air minum sebanyak 5.797 pelanggan. Volume air minum yang dikonsumsi pelanggan sebanyak 1.626.420 m3 dan nilai penjualan Rp. 1,911 miliar rupiah. Kategori/Pelanggan air minum dibedakan menurut golongan yaitu Golongan Sosial, Non Niaga dan Niaga Pelanggan yang terbanyak yaitu Golongan Non Niaga sebanyak 5.060 pelanggan terdiri dari 4.991 golongan rumahtangga dan 69 golongan pemerintah. Sementara Golongan Niaga sebanyak sebanyak 576 pelanggan dan Golongan Sosial sebanyak 161 pelanggan.

Jalan dan Jembatan
Jalan merupakan salah satu prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Panjang jalan di seluruh kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2008 mencapai 1.424,86 km, terdiri atas jalan jalan provinsi 223,40 km dan jalan kabupaten 1.201,46 Km. Pada tahun 2008 kondisi jalan di Kabupaten Tapanuli Utara 11,67 persen kondisinya baik, 32,80 persen kondisinya sedang, dan 55,53 persen kondisinya rusak dan rusak berat. Panjang jembatan pada tahun 2008, tercatat 1.468,45 meter jembatan yang terdiri dari jembatan provinsi 243,95 meter dan jembatan kabupaten 1.224,50 meter.

Hotel dan Pariwisata
Pembangunan sarana/ prasarana wisata mencakup hotel, akomodasi, objek wisata maupun prasarana pendukungnya. Pada tahun 2008 jumlah hotel dan akomodasi tercatat 18 hotel/akomodasi dengan 371 kamar dan 703 tempat tidur.
Pada tahun 2008, jumlah kunjungan wisata yang datang ke Tapanuli Utara sebanyak 101.982 orang terdiri dari 665 orang wisata asing dan 101.317 orang jumlah wisata domestik.

B.Teknologi dan Pendidikan
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara memamerkan alat tenun bukan mesin penghasil Ulos (selendang adat Batak) pada Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) XII di Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Proses pengerjaan tenunan Ulos dengan menggunakan alat tersebut juga ditampilkan, sehingga para pengunjung secara langsung dapat menyaksikan pembuatan kain tenun ikat khas Batak tersebut melalui peragaan yang dipraktikkan sejumlah perajin (partonun). Hingga akhirnya menghasilkan selendang adat unik yang telah menjadi identitas tidak terpisahkan dari masyarakat Tapanuli.

Di samping menampilkan alat tenun Ulos, alat-alat teknologi asli buatan masyarakat serta berbagai produk asli daerah, seperti alat pemipil jagung manual yang tidak memerlukan aliran listrik untuk keperluan keluarga, serta mesin perontok padi yang teknologinya mudah digunakan masyarakat desa, karena desainnya sangat sederhana, namun manfaatnya cukup besar. Selain itu, akan dipamerkan juga pemanfaatan batre kering (aki) yang dapat menghasilkan energi listrik berlipat ganda, hasil rakitan sejumlah pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tarutung beserta para Guru pembimbingnya.
Pendidikan
Pengembangan sumber daya manusia di Propinsi Tapanuli Utara diarahkan untuk mewujudkan manusia berakhlak, beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan menanam¬kan sejak dini nilai-nilai agama dan moral, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah, serta pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Demikian pula, pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan, melalui peningkatan kualitas pendidikan umum,

pendidikan kejuruan, maupun pendidikan agama, serta pelayanan kesehatan dan sosial kepada masyarakat melalui peningkatan ke-tersediaan dan sebaran prasarana dan sarana dasar secara makin berkualitas dan merata.

Pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan kreativitas, produktivitas, nilai tambah, daya saing, kewiraswastaan, dan kualitas tenaga kerja, antara lain melalui kegiatan pembimbingan, pendidikan, dan pelatihan yang tepat dan efektif, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam peman-faatan, pengembangan dan penguasaan iptek, serta pelestarian fungsi lingkungan hidup. Peningkatan produktivitas tenaga kerja di propinsi ini diarahkan pada sektor industri yang memanfaatkan sumber daya alam, yakni perikanan, kehutanan, pertambangan, perkebunan, peternakan, dan pariwisata. Demikian pula industri yang berkadar sumber daya manusia dengan keterampilan dan pemanfaatan iptek yang tinggi, seperti industri rekayasa, rancang bangun dan berbagai industri peranti lunak, termasuk jasa konsul-tansi dan jasa konstruksi.

C. Organisasi Sosial dan Adat Istiadat
Berkembangnya organisasi di wilayah Tapanuli Utara tidak-lah memiliki induk yang berdasarkan atas kewilayahan atau original product yang benar-benar terlahir di tempat kelahiran, namun ada organisasi nasional yang cukup terlihat eksistensinya yakni PEMUDA PANCASILA sebagai organisasi sosial. Sedangkan untuk organisasi budaya sendiri hanya sebatas perukunan warga dan marga.

D. Bahasa
Unsure budaya bahasa dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari orang batak merupakan beberaa  logat ialah:
logat karo yang di  pakai orang karo
logat pak-pak yang di  pakai oleh orang papak
logat simalungun yang di pakai ole logat simalungun
logat toba yang di pakai oeh orang toba, angkola dan mandailing




E.Kesenian
Kesenian seni tari yaitu tari tor-tor (bersifat maagis); tari serampang duabelas (bersifat hibburan). Alat music tradisional ; goong, saga-saga. Hasil kerajinan tenun dari sukku batak adalah kain ulos, kain inin selalu ditampilkan upacara perkawinan, upacara kematianpenyerahan harta, warisan, menaynbut tamu yang dihormati dan upacara menari tor-tor. Kain adat sesuai dengan system keyakinan yang di wariskan nenek moyang.

F. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Kebudayaan Masyarakat Tapanuli
         Globalisasi dapat diartikan suatu proses mendunia atau menuju satu dunia. Peristiwa yang terjadi di dunia dapat kita saksikan secara langsung tanpa harus mendatanginya. Kata globalisasi diambil dari kata globe yang berarti bumi tiruan atau dunia tiruan. Kemudian kata globe menjadi global yang berarti universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Jadi globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat.
Menurut sejarah kehidupan manusia, sejak zaman prasejarah samapai sekarang, terjadi perubahan yang berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan. Manusia pada zaman purba memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Alam dimanfaatkan secara maksimal mungkin sebagai peralatan, perkakas, dan sumber makanan. Tanah, batu, tumbuhan, dan hewan adalah kebutuhan yang di ambil dari alam.
Sekarang manusia sudah berbeda. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat, terciptalah alat transportasi dan komunikasi. Hal ini memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain walaupun sangat jauh.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di masyarakat Tapanuli Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
Dampak Positif
Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan IPTEK, memberikan manfaat yang begitu besar  bagi kehidupan manusia di dunia. Sebagai contoh masyarakat dapat memperoleh informasi secara mudah dan memiliki wawasan yang luas. Prubahan sosialpun akibat globalisasi saat ini meliputi :
1.      Makanan         :Ditandai dengan marak nya makanan-makanan instan.
2.      Pakaiaan         :Masyarakat di negara berkembang cenderung biasanya mengikuti trend perkembangan di negara maju.
3.      Perilaku           :Berupa pudarnya budaya gotong royong, hal ini mencolok pada masyarakat perkotaan.
4.      Gaya Hidup     : Gencarnya iklan mempengaruhi masyarakat untuk memiliki suatu barang yang mutakhir. Orang berlomba lomba memiliki barang baru guna meningkatkan gengsi.

Dampak Negatif
1.      Orang cenderung sangat individualis
2.      Masuknya budaya asing tidak sesuai dengan budaya bangsa
3.      Budaya konsumtif
4.      Sarana hiburan yang melalaikan dan membuat malas
5.      Budaya permisif
6.      Menurunnya ikatan rohani
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.        Kesimpulan
Daerah Tapanuli Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri atas beberapa suku serta penduduk pendatang seperti Minang, Jawa dan Aceh yang membawa budaya serta adat-istiadatnya sendiri-sendiri. Daerah ini memiliki potensi yang cukup baik dalam sektor pariwisata, baik wisata alam, budaya, maupun sejarah
Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat istiadat, tari daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki bahasa daerah masing-masing. Walaupun begitu banyak etnis budaya di Sumatera Utara tidak membuat perbedaan antar etnis dalam bermasyarakat karena tiap etnis dapat berbaur satu sama lain dengan memupuk kebersamaan yang baik. kalau di lihat dari berbagai daerah bahwa hanya Tapanuli Utara yang memiliki penduduk dengan berbagai etnis yang berbeda dan ini tentunya sangat memiliki nilai positif terhadap daerah tersebut.
Tak ada satu pun bangsa dan negara yang mampu menolak kebudayaan. kebudayaan haruslah dihadapi sebagai kenyataan yang harus diterima dan  harus dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat karena kebudayaan meruupakan jati diri bangsa maupun jati diri daerah tersebut. kebudayaan tidak hanya terjadi di bidang ekonomi, melainkan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, yaitu social, politik, teknologi, lingkungan, budaya, dan sebagainya.Teknologi informasi banyak sekali berperan di hampir seluruh aspek kehidupan kita sekarang ini. Perkembangan sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan, di bandingkan dengan perkembangan sektor teknologi lainnya. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
Kita sebagai pelajar harus mempersiapkan diri kita, agar kita tidak di sebut sebagai pealajar Indonesia yang gagap akan teknologi. Dan tentunya hal tersebut memerlukan perjuangan yang keras untuk dapat menguasainya. Karena siap atau tidak siap semuanya sudah ada di depan mata kita. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni/kebudayaan tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena seenarnya kebudayaan itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.





B.        Saran

Dilihat dari suku yang ada saja sudah menunjukkan betapa majemuk nya bangsa Indonesia. Tetapi tidak seharusnya kemajemukan atau perbedaan yang ada menjadi halangan untuk mewujudkan persatuan kesatuan bangsa Indonesia itu seharusnya menjadi suatu kebanggaan bagi kita sebagai warga Negara Indonesia, dengan tetap mempertahankan kebudayaan yang sudah ada menjadi cambuk untuk menumbuhkan rasa dan semangat nasionalisme. Disamping itu pula pemerintah pusat perlu memperhatikan serta mengembang kan potensi yang dimiliki oleh tempat dimana saya dilaharikan ini.

Minggu, 15 November 2015

Gadget,Generasi Muda,Globalisasi

MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
GADGET,GENERASI MUDA,GLOBALISASI”
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/19/Logo_Gunadarma.jpg
Oleh :
RIKZA HADHALA (NPM :15315999)
KELAS : 1TA03











JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2015


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberika rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa memberikan kemudahan dalam meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari beberapa pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan, kepada dosen saya Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen “Ilmu Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan makalah ini. Adapun makalah ini berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan tema dan judul makalah ini yaitu “Gadget,Generasi Muda,Globalisasi”. Harapan kami,makalah dapat memberi tuntunan konsep yang praktis bagi mereka,baik praktisi maupun teman-teman mahasiswa dalam memahami tentang vector,kami menyadari,ini maupun cara penyampaian makalah ini masih jauh dari sempurna . untuk itu kami mengembangkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga mkalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Depok, 1 November 2015

Penulis
Rikza Hadhala


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah

Semua kalangan pada masa modern ini tentunya mengenal apa itu gadget , dan tak jarang juga para manusia modern menggunakan gadget dimanapun mereka berada entah itu dari kalangan cendekiawan , sosialita sampai dengan kalangan menengah ke bawah.
Memang dijaman canggih seperti ini keberadaan gadget sungguh diperlukan dan juga sangat membantu bagi kebutuhan informasi setiap kalangan.Hanya dengan mengisi dengan pulsa internet, gadget apapun siap digunakan menurut keperluan.Lebih mudah memang, dari sisi efisien waktu dan juga tampaknya yang tak terlalu besar tetapi juga tidak terlalu kecil.Mudah dibawa hanya dengan rengkuhan satu tangan, lebih mudah daripada menggunakan Laptop ataupun notebook yang lebih memiliki space cenderung lebih besar dan tebal dibandingkan dengan gadget.
Juga dikalangan mahasiswa dan pelajar sendiri , gadget memiliki peranan khusus yang tak hanya menjadi sumber informasi , sumber pengetahuan dan juga sebagai hiburan. Gadget tersebut juga memiliki nilai Prestise tersendiri bagi para pemakainya dikalangan generasi muda.Semakin terkenal dan semakin mahal justru itulah yang menaikkan Prestise gadget tersebut.Inilah yang sekiranya menjadi hal yang menakutkan bagi para orangtua ketika memberikan mereka gadget dengan harapan lebih serius belajar atau mungkin agar anak-anak lebih mudah dalam pembelajaran dalam mencari informasi yang mendukung pembelajarannya.Harapan orangtua menjadi sia-sia ketika para generasi muda tidak bisa menggunakan gadget tersebut dengan dewasa dan juga secara bertanggungjawab.Tak hanya masalah Prestise tetapi juga dengan gadget yang canggih atau bahkan yang sudah berPrestise tersebuh justru bisa menenggelamkan semangat generasi muda untuk belajar.Mereka justru lebih memilih menggunakan gadget tersebut hanya untuk bersenang-senang atau juga dapat menjurus ke hal-hal negatif yang sangat mudah masuk ke lingkungan generasi muda seperti Pornografi.
Generasi muda tak hanya para mahasiswa ataupun para remaja yang telah menginjak 17tahun ke atas tetapi juga para pelajar usia Sekolah Dasar. Pornografi dan juga gengsi telah merambah pada generasi muda yang sebenarnya masih dapat dibentuk menjadi generasi muda yang bermoral dan juga menjadi kaum intelek.Terbujuk temandan juga kondisi di lingkungan sekitar juga mengambil peran yang besar untuk dapat membentuk karakter generasi muda.
Generasi muda merupakan cikal bakal terbentuknya Negara ini disuatu hari nanti. Semua pahlawan dan juga orang hebat memulai karyanya semenjak ia masih dini dan belum menjadi siapa-siapa. Selagi generasi muda masih bisa dibentuk pola pikir dan sikap diri mereka, tentunya masa depan sudah dapat mulai ditata semenjak dini melalui pola pikir mereka.
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas, dan itu akan berdampak tidak baik terhadap perkembangan kepribadiannya di masa yang akan datang.
Itulah kenapa, masa remaja adalah masa yang paling rawan terhadap pengaruh yang datang dari luar. Baik pengaruh positif ataupun pengaruh negatif, di sinilah peran sebagai orang tua di butuhkan untuk dapat membimbing dan mengarahkan anak remaja agar tidak kehilangan kontrol dirinya (self control). Seyogianya pula sebagai orang tua, selalu memantau perkembangan anak, dengan tanpa mengekang kreativitas ataupun dunia anak.
1.2  Manfaat Penulisan
1.Mengetahui alasan generasi muda yang menganggap gadget memiliki nilai prestise
2.Mengetahui dampak positif maupun negatif gadget bagi pendalaman karakter generasi muda
3.Mengetahui cara menggunakan gadget sesuai kebutuhan dan bertanggungjawab

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Gadget merupakan suatu alat/piranti terbaru yang diciptakan untuk mempermudah manusia mengerjakan tugasnya yang memiliki tujuan dan fungsi yang praktis. Gadget dirancang dan dibuat lebih canggih daripada piranti elektronik yang lain karena gadget ini lahir ketika jaman yang sudah benar-benar modern dan memang semua kalangan masyarakat membutuhkannya guna mendapatkan informasi yang cepat, mudah, efisien tempat dan waktu.
Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget disebut sebagai “acang”. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan”.Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.
Contoh-contoh dari gadget di antaranya telepon pintar (smartphone) seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara komputer portabel seperti notebook dan internet).
Keberadaan gadget memang sangat dibutuhkan pada masa ini dan juga masa mendatang untuk mempermudah manusia menerima informasi, saling mengirim pesan, berkomunikasi bahkan sampai dengan mendatangkan uang.Tak semua kalangan atas membuthkan gadget untuk menunjang karier mereka tetapi juga sebagai generasi muda seperti pelajar masa kini juga telah mengenal dan juga memakai gadget pada kegiatan mereka sehari-hari karena disinyalir gadget lebih mudah dibawa kemana-mana dan juga lebih mudah dalam penggunaanya.
2.2 Kelebihan
Salah satu kelebihan gadget yang sangat signifikan adalah kegunaan gadget sendiri yaitu dengan adanya fitur internet.Sebagai generasi muda tentulah lebih mudah menggunakan gadget sebagai penunjang pembelajaran dam juga sebagai fitur komunikasi.Gadget sendiri juga mudah dibawa kemana-mana karena memang gadget diciptakan sesimple mungkin untuk memudahkan penggunanya menggunakan dimanapun tanpa harus kesulitan karena bentuk gadget yang besar. Fisiknya yang kecilpun tak bisa dipandang remeh sebelah mata karena mereka juga memiliki kemampuan yang sama besarnya dengan PC dan juga laptop hanya saja bentuk mereka lebih simple, lebih ringan, lebih mudah dibawa dan juga lebih efisien.
Di dalam gadget juga memiliki games-games terbaru yang memudahkan bagi siapa saja untuk memainkannya.Dan lagi permainan dalam gadget tersebut lebih seru untuk dimainkan karena hanya dapat dimainkan didalam gadget tersebut sendiri. Tak semua PC ataupun laptop memiliki games tersebut. Hal tersebut juga salah satu alasan mengapa pada jaman sekarang ini generasi muda seperti anak-anak Sekolah Dasar sudah mengenal gadget jenis Smartphone, Apple, tab atau sejenisnya. Orang tua mereka cenderung memberikan mereka gadget seperti itu karena mereka cenderung diam ketika memainkan games tersebut. Mereka hanya diam didepan layar gadget sambil bermain tanpa harus kesulitan orangtua mengawasi gerak anak-anak di usianya yang cenderung masih suka bermain kesana kemari.
Sama halnya dengan kegunaan gadget sendiri yaitu untuk mempermudah informasi melalui internet, gadget tentunya dapat juga digunakan sebagai piranti komunikasi.Tak hanya komunikasi melalui internet tetapi juga melalui jaringan 3G atau telepon. Jadi gadget tersebut dapat digunakan menggunakan nomor simcard sama seperti telepon genggam pada umumnya, nomor simcard tersebut dapat diperuntukkan langganan internet sebulan dan juga agar lebih hemat dapat juga menggunakan wifi.

2.3 Kekurangan
Setiap kelebihan pasti memiliki kekurangan benda apapun itu karena semua ciptaan manusia tidak akan pernah ada yang sempurna. Meskipun gadget lahir di jaman serba canggih dan modern seperti ini tetaplah memiliki kekurangan. Antara lain menjadikan generasi muda yang malas belajar. Entah dengan tersedianya media hiburan disetiap gadget yang memudahkan setiap penggunanya untuk bermain games atau hanya sekedar mendengarkan music. Tentulah hal tersebut membuat minat belajar generasi muda menjadi surut akibat nyamannya mereka bersama gadget untuk bersenang-senang.Terlalu lama memandang gadget tentu juga dapat merusak penglihatan. Apalagi jika dikarenakan terlalu sering berhadapan langsung dengan gadget dan juga melihatnya didalam kegelapan , menggunakan gadget sambil tiduran atau bahkan berada pada posisi ruangan yang remang-remang. Sungguh amat disayangkan karunia Tuhan yang maha sempurna tersebut dirusak begitu saja dengan adanya alat bantu yang diciptakan justru untuk mempermudah manusia bukan untuk merusak manusia.
Kaum generasi muda yang paling rentan terkena pengaruh/dampak negatif dari teknologi. Kalau dulu kita lihat para siswa bersekolah dengan hanya membawa buku-buku pelajaran ataupun alat tulis, kini dapat kita saksikan para siswa berangkat sekolah dengan peralatan gadget yang wajib mereka bawa.Entah sebetulnya mereka benar-benar membutuhkan gadget tersebut sebagai alat komunikasi atau tidak, yang jelas bagi remaja itu merupakan sarana gaul yang mutlak mereka miliki.Semakin bagus gadget yang mereka punya, semakin merasa gaul dan percaya dirilah mereka. Pada usia remaja ini, anak telah meninggalkan usia kanak-kanak di mana mereka tidak dapat disebut lagi sebagai anak kecil, tapi juga belum bisa di terima dalam kelompok orang dewasa.
Generasi muda menjadi generasi muda yang asosial.Dengan adanya gadget pasti banyak orangtua yang membelikan gadget untuk para putra-putrinya untuk bermain.Agar mereka lebih banyak diam dan orangtua tidak mendapat kesulitan dalam mengasuh putra-putrinya.Tetapi jangan salah jika hal tersebut dapat membuat generasi muda menjadi generasi yang asosial. Karena mereka menganggap telah menemukan dunianya sendiri sehingga mereka telah merasa nyaman ketika berada di depan gadget pribadi mereka. Mereka tidak akan merasa atau berusaha memposisikan diri dimana mereka berada dan juga dengan siapa mereka berada. Bahkan dengan orangtua sendiri mereka malah bisa saja lebih memilih bersama gadget mereka daripada harus bersosialisasi terhadap orangtua. Tetapi mereka akantetap berkomunikasi dengan orang terdekat jika memang benar-benar dibutuhkan. Sungguh ironis memang, mereka lebih menganggap gadget adalah sahabat sepermainan daripada sesama manusia sebagai makhluk sosial. Sungguh sulit memang , karena mereka sedang berada di titik yang mengibaratkan mereka sedang berada didunia mereka sendiri.
Sebagai ajang pamer Prestise.Di Indonesia tepatnya telah banyak gadget munculan terbaru.Dari yang model Smartphone sampai touchscreen keleuaran terbaru.Apapun modelnya, bagi generasi muda masa kini adalah ‘yang penting merknya’ memang benar, semakin mahal dan semakin terkenal produknya justru itulah nilai prestise yang bisa diambil.Lebih bergengsi memang, dengan segala keunggulan, segala fitur-fitur yang menjanjikan telah ada dalam gadget tersebut.Tetapi apalah arti sebuah teknologi jika mereka dipergunakan untuk ajang gengsi semata, yang lebih penting sekarang adalah menggunakan gadget sesuai kebutuhan dan juga bertanggungjawab dalam pemakaiannya.
Fitur internet yang mendukung dan menunjang proses berkembangnya informasi juga bisa menjadi salah satu masuknya teori globalisasi yang besar. Maraknya pornografi dalam internet juga menjadi salah satu hal negatif yang sampai saat ini pun belum terselesaikan permasalahannya.Dengan munculnya gadget, semakin mudah aliran globalisasi tersebut muncul dan dengan mudahnya juga generasi muda mencari tahu dan juga bahkan mencoba hal-hal yang sebenarnya tidak pantas untuk ditiru tersebut.Dengan adanya gadget dengan harga yang ‘miring’ serta operator yang mudah dijangkau untuk kelas pelajar tentu pornografi bukanlah suatu hal yang sulit untuk tonton.
2.4 Gadget sebagai alat penunjang Prestise
Pada masa kini gadget merupakan kebutuhan yang lazim digunakan untuk kepentingan generasi muda.Tak jarang pula keberadaan gadget sering disalahgunakan dalam pemakaiannya terutama pada kalangan generasi muda.Dengan merk gadget yang beranekaragam dengan segala fitur yang menarik tak jarang menjadi ajang ‘pamer’ dikalangan generasi muda. Karena dengan gadget juga secara langsung akan membuat stratifikasi sosial dikalangan generasi muda langsung melesat dengan cepat.
Penggunaan gadget dengan cara ini justru akan ‘mengundang’ yang namanya sikap konsumerisme. Rasa ketidakpuasan memiliki gadget yang tidak bermerk, merknya kurang terkenal, sudah jadul.karena lingkungan yang menerapkan budaya konsumerisme, karena kurangnya kasih sayang sehingga menghibur diri dan menyibukkan diri dengan berbagai berbagai gadget yang ada, dan itu semua dapat ditutupi dengan alasan “sebagai penunjang dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa”. Namun dari sebagian besar mahasiswa melupakan apa yang menjadi alas an utama dia membeli gadget tersebut, sehingga kecenderungan untuk menggunakan gadget untuk hal yang tidak berguna pun lebih sering dan lebih banyak dilakukan daripada untuk melakukan hal yang lebih berguna. Selain itu dampak yang terjadi adalah karena seringnya menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari maka kebiasaan tersebut menjadi budaya dalam mana budaya instant tersebut membuat mahasiswa dan mahasiswi terlena dengan kemudahan yang diberikan kepada mereka.
2.5 Menggunakan gadget secara bertanggungjawab
Teknologi ada dan ciptakan guna membantu manusia dikala mereka mengerjakan suatu pekerjaan.Apapun pekerjaan mereka, pastilah teknologi mengambil andil besar dalam peranannya. Sebagai generasi mudapun teknologi juga mengambil alih masa depan mereka. Dalam pengerjaannya, gadget adalah salah satu piranti yang diciptakan untuk mempermudah manusia memperoleh informasi.Salah satunya adalah membantu para generasi muda untuk menjadi lebih kreatif dan juga bertanggungjawab.
Bertanggungjawab disini dengan kata lain menggunakan secara disiplin baik dengan atau tanpa pengawasan orangtua. Mereka yang sudah diberi kepercayaan orangtua untuk menggunakan gadget ada baiknya pula agar mereka juga bisa untuk tidak menyalahgunakan kepercayaan tersebut.
Dengan adanya gadget justru para generasi muda harus lebih cerdas, kreatif dan juga inovatif karena semua hal dapat dipelajari dari internet melalui gadget yang mereka miliki.Pentingnya memiliki sikap disiplin disini adalah memiliki suatu komitmen untuk diri sendiri sebagaimana gadget tersebut dipergunakan.Menggunakan gadget seperlunya, hanya untuk mencari hiburan semata atau untuk media pembelajaran.Pembelajaran hal-hal positif tentu yang diharapkan karena tidak semua hal positif yang pasti para generasi muda pelajari karena arus globalisasi yang sudah merebak kemana-mana.Dengan adanya gadget dipastikan memang ada karena dibutuhkan, bukan karena hanya ingin mengejar Prestise karena merk tersebut sedang unggul dipasaran.Pentingnya pengawasan orangtua terkadang juga perlu untuk membatasi generasi muda untuk membuka konten-konten yang memang seharusnya tidak dibuka untuk umum.
BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Teknologi merupakan sarana yang ada dan diciptakan untuk mempermudah tugas manusia.Salah satu keuntungannya yang sungguh signifikan adalah untuk generasi muda.Dengan adanya gadget semua informasi dari seluruh penjuru dunia dapat dipelajari dan diakses dengan mudah melalui internet dari gadget-gadget yang sedang merebak dipasaran saat ini.Tetapi juga tak hanya itu, tak semua generasi muda mampu menggunakan gadget tersebut dengan baik dan juga bertanggungjawab.Ada juga generasi muda yang menggunakan gadget tersebut dengan tidak bertanggungjawab, salah satunya menjadikan generasi muda malas untuk belajar dan juga kreatif.Munculnya para plagiatisme juga semakin merebak dengan semakin mudahnya menemukan informasi dari internet melalui gadget-gadget tersebut. Maka dari itu diharapkan pula kepada para generasi muda agar mereka dapat menggunakan teknologi sebaik-baiknya agar semua kemudahan dijaman modern ini tidak justru menghancurkan masa depan mereka. Karena dengan adanya gadget adalah dipergunakan untuk membantu pekerjaan manusia, bukan untuk menghancurkan kredibilitas manusia dimasa yang akan datang.
Remaja adalah penerus bangsa. Apabila remaja suatu bangsa tidak memiliki sikap dan mental yang memadai, maka kemajuan bangsa tidak akan tercapai. Pendidikan adalah proses awwal dalam pembentukkan mental remaja. Apabila pendidikan tersebut tidak berhasil, maka akibatnya adalah kemunduran suatu bangsa. Kasus korupsi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita pungkiri, itu terjadi di semua Negara. Korupsi merupakan sikap yang sangat merugikan terhadap kehidupan ekonomi sebuah Negara. Kita harus membuang jauh-jauh budaya korupsi, agar pemberantasan kemiskinan dapat dengan mudah kita tanggulangi. Dan oleh sebab itu, kita sebagai generasi penerus bangsa kita bertanggung jawab untuk memajukkan Negara kita agar tak kalah dengan Negara lain terutama kita telah berada dalam era globalisasi.
3.2     Saran
            Bagaimanapun,sebagai anggota masyarakat, dan terutama sebagai orang tua, kita harus melakukan suatu tindakan representatif dan preventif, agar semaksimal mungkin dapat mencegah pengaruh negatif teknologi terhadap anak-anak kita khususnya kaum remaja yang merupakan generasi emas yang akan menjadi penerus perjuangan kita membentuk bangsa yang berakhlak dan berbudaya di masa yang akan datang.Tetap Mendekatkan diri kepada Tuhan YME agar iman kita selalu terjaga atas gelombang globalisasi yang kian hari tiada habisnya



INDEKS