MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
“PERKEMBANGAN BUDAYA DI TAPANULI
UTARA”
Oleh :
RIKZA HADHALA (NPM
:15315999)
KELAS : 1TA03
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
SIPIL DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah
memberika rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa memberikan kemudahan dalam
meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari beberapa
pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan, kepada dosen saya Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen
“Ilmu Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya
untuk mengerjakan makalah ini.Adapun makalah ini berdasarkan berbagai sumber
yang berkaitan dengan tema dan judul makalah ini yaitu “Perkembangan Budaya di
Tapanuli Utara”. Harapankami,makalahdapatmemberituntunankonsep
yang praktisbagimereka,baikpraktisimaupunteman-temanmahasiswadalammemahamitentangvector,kamimenyadari,inimaupuncarapenyampaianmakalahinimasihjauhdarisempurna
. untukitu kami iasmengembangkan
saran dankritik yang bersifatmembangundariparapembaca. Akhir kata
semogamkalahinidapatmemberimanfaatbagikitasemua.
Depok, 15 Oktober 2015
penulis
BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang
Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan,tindakan
dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik sendiri
manusia dengan belajar. Hal tersebut sudah
berarti seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan mamnusia dalam
masyarakat ynag tidak perlu di biasaka dengan belaar yaitu hanya beberapa
tindakan naluri, beberapa reflex, beberapa tindakan akibat proses fsikologis.
Cara hidup manusi dengan berbagai system tindakan tadi dijadikan sebagai obbjek
penelitian dan analisis oleh ilmu Antropologi sehingga aspek belajar merupakan
aspek pokok. Kata kebudayaan sendiri berasal; dari bahasa Sansekerta buddhayah
yaitu bentuk jamakk dari duddhi yang berarti budi atau akal, dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal ynga bersangkutan dengan akal,
sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta karsa dan rasa itu. Dalam istilah antropologi budaya perbedaan itu
ditiadakan, kata budaya disini hany a dipakai sebagai suatu singkatan sajah
dengan kebudayaan dengan arti yang sama.
Kata culture merupakan kata asing yang sama artinya
dengan kebudayaan. Berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah,
mengerjakan. Darti arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya upaya
serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam
B. Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana proses terjadinya cultur universal?
b. Apa
pengaruh kebudayaan tapanuli terhadap perkembangan daerah tapanuli itu?
c. Apakah
keberdaan kebudayaan dapat menggeser eksistensi suatu kehidupan yang ada dalam
masyarakat?
C. Tujuan
a.
Mengetahui pengaruh kebudayaan terhadap eksistensi daerah tapanuli
b.
Mengidentifikasi pengaruh kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat
tapanuli
c. Untuk
meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri
karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa.atar Belakang
BAB II
RAGAM
B. Sistem Mata Pencarian
Pertanian
Sektor
pertanian, bagi daerah Kabupaten Tapanuli Utara sampai saat ini masih merupakan
tulang punggung perekonomian daerah sebagai penghasilnilai tambah dan devisa
maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan pekerjaan sebagian besar
penduduknya.
Hal ini ditunjukkan dari
kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB pada tahun 2008 masih tetap
dominan yakni mencapai 55,59 persen dari total PDRB yang dihasilkan.
Mengingat pentingnya sektor
pertanian bagi daerah Kabupaten Tapanuli Utara yang mana memberikan fasilitas
dan dorongan yang lebih terarah bagi perkembangan pembangunan kerakyatan.
Pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Utara mempunyai visi yakni “Mewujudkan Kemakmuran
Masyarakat Berbasis Pertanian. “
Tanaman Bahan Makanan
Sektor pertanian, terdiri dari sub sektor tanaman
bahan makanan, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan.
Sub sektor pertanian yang paling
dominan yang dibudidayakan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam hal
ini sub sektor tanaman bahan makanan mencakup tanaman padi, palawija dan
hortikultura. Untuk tanaman padi dan palawija, padi memiliki luas panen
terbesar seluas 28.011,00 ha. Sedangkan untuk tanaman sayuran, cabe memiliki luas
panen terbesar yaitu sebesar 878 ha.
Perkebunan
Pada
umumnya perkebunan di Kabupaten Tapanuli Utara adalah perkebunan rakyat, belum
terdapat usaha perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan. Walaupun
demikian dimasa mendatang diharapkan perkebunan rakyat ini semakin berkembang.
Jenis komoditi unggulan yang
dibudidayakan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara adalah tanaman kemenyan. Hal
ini terlihat dari besarnya luas tanaman kemenyan yaitu seluas 16.413,50 Ha dan
luas tanam terbesar ada di Kecamatan Pangaribuan seluas 5.086,50 Ha. Kemudian
diikuti oleh tanaman kopi dengan luas tanam sebesar 14.909,00 Ha dengan luas
tanam terbesar juga terdapat di kecamatan Pangaribuan yaitu seluas 2.878,00 Ha.
Peternakan
Pertambahan
populasi ternak selama dua tahun terakhir ini tidak terlalu menunjukkan
perubahan besar. Misal pada tahun 2007 populasi kerbau sebanyak 16.132 ekor
bertambah menjadi 16.168 ekor selama tahun 2008.
Sedang untuk ternak kecil seperti
babi, bertambah dari 32.487 ekor pada tahun 2007 menjadi 34.034 ekor pada tahun
2008 dan untuk ternak unggas seperti ayam contohnya, bertambah dari 417.999
ekor pada tahun 2007 menjadi 421.134 pada tahun 2008.
Perikanan
Daerah
Kabupaten Tapanuli Utara selain memiliki Danau Toba juga terdapat kolam, rawa
dan beberapa aliran sungai yang cukup panjang yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan perikanan. Namun usaha perikanan pada umumnya adalah usaha rumah
tangga dalam skala kecil. Menurut sifat usahanya ada yang sudah dikelola secara
budidaya dan melalui penangkapan di perairan umum. Rumah tangga budidaya ikan
lokasi usahanya ada di kolam dan sawah sedangkan penangkapan ikan dilakukan di
sungai, rawa dan danau.
Jumlah rumah tangga budidaya ikan
pada tahun 2008 sebanyak 3.489 rumah tangga dan penangkapan ikan ada sebanyak
803 rumah tangga. Dan hasil produksi sebanyak 668,7 ton. Jumlah rumah tangga
dan hasil produksi ini menunjukkan kenaikan dari tahun 2007.
Kehutanan
Kawasan
hutan menurut fungsinya terdiri dari hutan produksi terbatas, hutan produksi
tetap, hutan lindung dan hutan konservasi. Luas kawasan hutan pada tahun 2008
di Kabupaten Tapanuli Utara tercatat 268.281,24 Ha, terdiri dari hutan produksi
tetap seluas 106.354,75 Ha, hutan produksi terbatas seluas 104.135,83 Ha, hutan
lindung 55.562,15 Ha dan hutan konservasi seluas 2.228,51 Ha.
Perindustrian
Dilihat
dari kelompok usaha industri, kelompok usaha industri sandang dan kulit paling
banyak terdapat di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu sebanyak 2.243 unit dengan
jumlah tenaga kerja 4.226 orang, sementara kelompok industri kimia dan bahan
bangunan paling sedikit jumlahnya yaitu 157 unit dengan jumlah tenaga kerja 500
orang.
Air Minum
Air
minum merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat, sehingga pemerintah
selalu berupaya membangun sarana air minum. Penyediaan air minum bisa
diusahakan sendiri oleh masyarakat atau perusahaan. Menurut data dari PDAM Mual
Natio Tarutung pada tahun 2008, jumlah pelanggan air minum sebanyak 5.797
pelanggan. Volume air minum yang dikonsumsi pelanggan sebanyak 1.626.420 m3 dan
nilai penjualan Rp. 1,911 miliar rupiah. Kategori/Pelanggan air minum dibedakan
menurut golongan yaitu Golongan Sosial, Non Niaga dan Niaga Pelanggan yang
terbanyak yaitu Golongan Non Niaga sebanyak 5.060 pelanggan terdiri dari 4.991
golongan rumahtangga dan 69 golongan pemerintah. Sementara Golongan Niaga
sebanyak sebanyak 576 pelanggan dan Golongan Sosial sebanyak 161 pelanggan.
Jalan dan Jembatan
Jalan
merupakan salah satu prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar dan
mendorong kegiatan perekonomian. Panjang jalan di seluruh kabupaten Tapanuli
Utara pada tahun 2008 mencapai 1.424,86 km, terdiri atas jalan jalan provinsi
223,40 km dan jalan kabupaten 1.201,46 Km. Pada tahun 2008 kondisi jalan di
Kabupaten Tapanuli Utara 11,67 persen kondisinya baik, 32,80 persen kondisinya
sedang, dan 55,53 persen kondisinya rusak dan rusak berat. Panjang jembatan
pada tahun 2008, tercatat 1.468,45 meter jembatan yang terdiri dari jembatan
provinsi 243,95 meter dan jembatan kabupaten 1.224,50 meter.
Hotel dan Pariwisata
Pembangunan
sarana/ prasarana wisata mencakup hotel, akomodasi, objek wisata maupun
prasarana pendukungnya. Pada tahun 2008 jumlah hotel dan akomodasi tercatat 18
hotel/akomodasi dengan 371 kamar dan 703 tempat tidur.
Pada tahun 2008, jumlah kunjungan
wisata yang datang ke Tapanuli Utara sebanyak 101.982 orang terdiri dari 665
orang wisata asing dan 101.317 orang jumlah wisata domestik.
B.Teknologi dan Pendidikan
Pemerintah
Kabupaten Tapanuli Utara memamerkan alat tenun bukan mesin penghasil Ulos
(selendang adat Batak) pada Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) XII di Pandan,
Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Proses pengerjaan tenunan Ulos
dengan menggunakan alat tersebut juga ditampilkan, sehingga para pengunjung
secara langsung dapat menyaksikan pembuatan kain tenun ikat khas Batak tersebut
melalui peragaan yang dipraktikkan sejumlah perajin (partonun). Hingga akhirnya
menghasilkan selendang adat unik yang telah menjadi identitas tidak terpisahkan
dari masyarakat Tapanuli.
Di samping menampilkan alat tenun
Ulos, alat-alat teknologi asli buatan masyarakat serta berbagai produk asli
daerah, seperti alat pemipil jagung manual yang tidak memerlukan aliran listrik
untuk keperluan keluarga, serta mesin perontok padi yang teknologinya mudah digunakan
masyarakat desa, karena desainnya sangat sederhana, namun manfaatnya cukup
besar. Selain itu, akan dipamerkan juga pemanfaatan batre kering (aki) yang
dapat menghasilkan energi listrik berlipat ganda, hasil rakitan sejumlah
pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tarutung beserta para Guru
pembimbingnya.
Pendidikan
Pengembangan
sumber daya manusia di Propinsi Tapanuli Utara diarahkan untuk mewujudkan
manusia berakhlak, beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan
menanam¬kan sejak dini nilai-nilai agama dan moral, serta nilai-nilai luhur
budaya bangsa, baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun pendidikan luar
sekolah, serta pendidikan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Demikian pula,
pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan pendidikan, melalui peningkatan kualitas pendidikan umum,
pendidikan kejuruan, maupun
pendidikan agama, serta pelayanan kesehatan dan sosial kepada masyarakat
melalui peningkatan ke-tersediaan dan sebaran prasarana dan sarana dasar secara
makin berkualitas dan merata.
Pengembangan sumber daya manusia
diarahkan untuk meningkatkan kreativitas, produktivitas, nilai tambah, daya
saing, kewiraswastaan, dan kualitas tenaga kerja, antara lain melalui kegiatan
pembimbingan, pendidikan, dan pelatihan yang tepat dan efektif, peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan dalam peman-faatan, pengembangan dan penguasaan
iptek, serta pelestarian fungsi lingkungan hidup. Peningkatan produktivitas
tenaga kerja di propinsi ini diarahkan pada sektor industri yang memanfaatkan
sumber daya alam, yakni perikanan, kehutanan, pertambangan, perkebunan,
peternakan, dan pariwisata. Demikian pula industri yang berkadar sumber daya
manusia dengan keterampilan dan pemanfaatan iptek yang tinggi, seperti industri
rekayasa, rancang bangun dan berbagai industri peranti lunak, termasuk jasa
konsul-tansi dan jasa konstruksi.
C. Organisasi Sosial dan Adat
Istiadat
Berkembangnya
organisasi di wilayah Tapanuli Utara tidak-lah memiliki induk yang berdasarkan
atas kewilayahan atau original product yang benar-benar terlahir di tempat
kelahiran, namun ada organisasi nasional yang cukup terlihat eksistensinya
yakni PEMUDA PANCASILA sebagai organisasi sosial. Sedangkan untuk organisasi
budaya sendiri hanya sebatas perukunan warga dan marga.
D. Bahasa
Unsure
budaya bahasa dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari orang batak merupakan
beberaa logat ialah:
logat karo yang di pakai orang karo
logat pak-pak yang di pakai oleh orang papak
logat simalungun yang di pakai ole
logat simalungun
logat toba yang di pakai oeh
orang toba, angkola dan mandailing
E.Kesenian
Kesenian
seni tari yaitu tari tor-tor (bersifat maagis); tari serampang duabelas
(bersifat hibburan). Alat music tradisional ; goong, saga-saga. Hasil kerajinan
tenun dari sukku batak adalah kain ulos, kain inin selalu ditampilkan upacara
perkawinan, upacara kematianpenyerahan harta, warisan, menaynbut tamu yang
dihormati dan upacara menari tor-tor. Kain adat sesuai dengan system keyakinan
yang di wariskan nenek moyang.
F. Pengaruh Budaya Asing Terhadap
Kebudayaan Masyarakat Tapanuli
Globalisasi dapat diartikan suatu
proses mendunia atau menuju satu dunia. Peristiwa yang terjadi di dunia dapat
kita saksikan secara langsung tanpa harus mendatanginya. Kata globalisasi
diambil dari kata globe yang berarti bumi tiruan atau dunia tiruan. Kemudian
kata globe menjadi global yang berarti universal atau keseluruhan yang saling
berkaitan. Jadi globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum
dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat.
Menurut
sejarah kehidupan manusia, sejak zaman prasejarah samapai sekarang, terjadi
perubahan yang berlangsung secara bertahap dan berkesinambungan. Manusia pada
zaman purba memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan
hidup mereka sehari-hari. Alam dimanfaatkan secara maksimal mungkin sebagai
peralatan, perkakas, dan sumber makanan. Tanah, batu, tumbuhan, dan hewan
adalah kebutuhan yang di ambil dari alam.
Sekarang
manusia sudah berbeda. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang pesat, terciptalah alat transportasi dan komunikasi. Hal ini
memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain walaupun sangat jauh.
Arus
globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya
bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata
menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai
pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan
Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri
sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan
berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera
Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak
yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak).
Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu
diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi
semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di
masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di masyarakat Tapanuli Padahal
kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat
menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik
pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi
masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah
dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu
budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal
dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu
sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak
muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti
penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak
muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti
OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang
sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan
dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya
berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan
telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Ada kecenderungan bagi remaja putri
di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh
tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah
luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia .
Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut
serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah
menjadi trend dilingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran
kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang
berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat
(dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah
globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur
(termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan
nilai-nilai ketimuran.
Dampak
Positif
Globalisasi
sebagai akibat dari kemajuan IPTEK, memberikan manfaat yang begitu besar bagi kehidupan manusia di dunia. Sebagai
contoh masyarakat dapat memperoleh informasi secara mudah dan memiliki wawasan
yang luas. Prubahan sosialpun akibat globalisasi saat ini meliputi :
1. Makanan :Ditandai dengan marak nya
makanan-makanan instan.
2. Pakaiaan :Masyarakat di negara berkembang
cenderung biasanya mengikuti trend perkembangan di negara maju.
3. Perilaku :Berupa pudarnya budaya gotong
royong, hal ini mencolok pada masyarakat perkotaan.
4. Gaya Hidup : Gencarnya iklan mempengaruhi masyarakat
untuk memiliki suatu barang yang mutakhir. Orang berlomba lomba memiliki barang
baru guna meningkatkan gengsi.
Dampak
Negatif
1. Orang cenderung sangat individualis
2. Masuknya budaya asing tidak sesuai dengan
budaya bangsa
3. Budaya konsumtif
4. Sarana hiburan yang melalaikan dan
membuat malas
5. Budaya permisif
6. Menurunnya ikatan rohani
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Daerah
Tapanuli Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat
istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri atas
beberapa suku serta penduduk pendatang seperti Minang, Jawa dan Aceh yang
membawa budaya serta adat-istiadatnya sendiri-sendiri. Daerah ini memiliki
potensi yang cukup baik dalam sektor pariwisata, baik wisata alam, budaya,
maupun sejarah
Semua
etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat istiadat, tari
daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki bahasa daerah
masing-masing. Walaupun begitu banyak etnis budaya di Sumatera Utara tidak
membuat perbedaan antar etnis dalam bermasyarakat karena tiap etnis dapat
berbaur satu sama lain dengan memupuk kebersamaan yang baik. kalau di lihat
dari berbagai daerah bahwa hanya Tapanuli Utara yang memiliki penduduk dengan
berbagai etnis yang berbeda dan ini tentunya sangat memiliki nilai positif
terhadap daerah tersebut.
Tak
ada satu pun bangsa dan negara yang mampu menolak kebudayaan. kebudayaan
haruslah dihadapi sebagai kenyataan yang harus diterima dan harus dikembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat karena kebudayaan meruupakan jati diri bangsa maupun jati diri
daerah tersebut. kebudayaan tidak hanya terjadi di bidang ekonomi, melainkan
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, yaitu social, politik, teknologi,
lingkungan, budaya, dan sebagainya.Teknologi informasi banyak sekali berperan
di hampir seluruh aspek kehidupan kita sekarang ini. Perkembangan sektor
teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan, di
bandingkan dengan perkembangan sektor teknologi lainnya. Siapa saja yang
menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
Kita
sebagai pelajar harus mempersiapkan diri kita, agar kita tidak di sebut sebagai
pealajar Indonesia yang gagap akan teknologi. Dan tentunya hal tersebut
memerlukan perjuangan yang keras untuk dapat menguasainya. Karena siap atau tidak
siap semuanya sudah ada di depan mata kita. Bagi masyarakat yang mencoba
mengembangkan seni/kebudayaan tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern,
tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan
masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern.
Karena seenarnya kebudayaan itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan
bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa
asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya
bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
B. Saran
Dilihat
dari suku yang ada saja sudah menunjukkan betapa majemuk nya bangsa Indonesia.
Tetapi tidak seharusnya kemajemukan atau perbedaan yang ada menjadi halangan
untuk mewujudkan persatuan kesatuan bangsa Indonesia itu seharusnya menjadi
suatu kebanggaan bagi kita sebagai warga Negara Indonesia, dengan tetap
mempertahankan kebudayaan yang sudah ada menjadi cambuk untuk menumbuhkan rasa
dan semangat nasionalisme. Disamping itu pula pemerintah pusat perlu
memperhatikan serta mengembang kan potensi yang dimiliki oleh tempat dimana
saya dilaharikan ini.