MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
“Dampak IPTEK Terhadap Kehidupan
Manusia”
Oleh :
RIKZA HADHALA (NPM
:15315999)
KELAS : 1TA03
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
SIPIL DAN PERNCANAAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah
memberika rahmat dan karunia-NYA yang senantiasa memberikan kemudahan dalam
meyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari beberapa
pihak juga yaitu saya berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan, kepada dosen saya Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen
“Ilmu Sosial Dasar” yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya
untuk mengerjakan makalah ini. Adapun makalah ini berdasarkan berbagai sumber
yang berkaitan dengan tema dan judul makalah ini yaitu “Dampak IPTEK Terhadap
Kehidupan Manusia”. Harapan kami,makalah dapat memberi tuntunan konsep yang praktis bagi
mereka,baik praktisi maupun teman-teman mahasiswa dalam memahami tentang
vector,kami menyadari,ini maupun cara penyampaian makalah ini masih jauh dari
sempurna . untuk itu kami mengembangkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga mkalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua.
Depok, 3 Januari 2015
Penulis
Rikza Hadhala
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PERANAN IPTEK DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
2.2 PERANAN IPA DAN TEKNOLOGI
DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
2.3 IPTEK UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP MANUSIA
2.4 DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK
DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
2.5 PERANAN SDM DALAM MEMANFAATKAN
HASIL TEKNOLOGI
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
INDEKS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman yang modern ini, tidak dapat
dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan alam (IPA), teknologi, dan kehidupan manusia
sangatlah berhubungan erat. Dapat dikatakan bahwa teknologi adalah terapan dari
ilmu pengetahuan yang akan dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan
kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia.
Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia
mengembangkan
IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan
kemanusiaan yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara
merata. Begitu juga diharapkan SDM-nya bisa lebih baik lagi,apalagi banyak
kemudahan yang kita dapatkan. Namun,berbanding terbalik dengan realita yang ada
karena semakin canggih perkembangan teknologi,telah membuat masyarakat menjadi malas
yang disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut. Salah satu contoh
perkembangan IPTEK dibidang telekomunikasi dimana zaman dahulu handphone itu
sangat langka karena harganya yang mahal berbeda dengan sekarang harga
handphone sudah sangat murah dan menjangkau lapisan menengah ke bawah.
Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang
sangat baik dalam aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK
masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya
untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut. Hal itu dikarenakan
tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Maka dari itu,
pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar
peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun dari
latar belakang tersebut, penulis memperoleh beberapa rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Apa saja peranan IPTEK dalam
kehidupan manusia?
2. Bagaimana perkembangan IPA dan
teknologi bagi kehidupan manusia?
3. Bagaimana peran IPTEK untuk
peningkatan kualitas hidup manusia?
4. Apa saja dampak yang terjadi
akibat perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia?
5. Bagaimana keterkaitan antara
IPTEK dengan SDA?
6. Bagaimana peranan SDM dalam
memanfaatkan hasil teknologi?
7. Bagaimana hubungan antara IPA,
teknologi dan kelangsungan hidup manusia?
1.3. Tujuan
Dari rumusan
masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, diperoleh beberapa tujuan, antara
lain: (1) untuk mengetahui apa saja peranan IPTEK dalam kehidupan manusia, (2)
untuk mengetahui bagaimana perkembangan IPA dan teknologi bagi kehidupan
manusia, (3) untuk mengetahui bagaimana peran IPTEK untuk peningkatan kualitas
hidup manusia, (4) untuk mengetahui apa saja dampak yang terjadi akibat
perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia, (5) untuk mengetahui bagaimana
keterkaitan antara IPTEK dengan SDA, (6) untuk mengetahui bagaimana peranan SDM
dalam memanfaatkan hasil teknologi, dan (7) untuk mengetahui bagaimana hubungan
antara IPA, teknologi dan kelangsungan hidup manusia.
1.4.Manfaat
Dari tujuan
tersebut, dapat diperoleh manfaat, antara lain: (1) menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai keterkaitan antara IPA dan teknologi dalam kehidupan
manusia, (2) dapat memahami baik dan buruk dari pemanfaatan IPTEK, dan (3)
dapat mencari solusi dari permasalahan yang terjadi akibat pemanfaatan IPTEK
yang berlebihan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Peranan Iptek dalam Kehidupan Manusia
Ilmu pengetahuan (science) adalah suatu objek, ilmiah yang memiliki
sekelompok prinsip, dalil, rumus yang melalui percobaan yang sistemetis
dilakukan berulang kalitelah teruji kebenarannya, prinsip-prinsip, dalil-dalil
dan rumus-rumus mana dapat diajarkan dan dipelajari (Menurut Sondang Siagian). Sedangkan Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi adalah
produk ilmu pengetahuan. Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA
dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan
teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya
terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA
dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA
terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli
teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat
guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000)
IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang
memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah
laku alam.
Konsep-konsep IPA dasar
terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui orang,
keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori yang dapat
diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini
merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses
optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan dari objek
(benda dan energi) dan peristiwa alam. Konsep-konsep IPA dasar merupakan
konsep-konsep IPA mengenai kondisi, interaksi, dan peristiwa dari kondisi yang
normal (biologi) atau ideal (fisika). Dalam konsep-konsep IPA dasar, seringkali
ada variabel (parameter), yang dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan
ke dalam konsep-konsepnya. Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau
normal agar berlaku umum, yang berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana
saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut luas, sehingga berfungsi sebagai
konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para ilmuwan menempatkan
IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan teknologi.
Teknologi sangat mempengaruhi
kehidupan manusia sehari-hari,dengan memanfaatkan hasil penemuan sains dan
memasukannya ke rumah-rumah, kantor, pabrik, kendaraan, dll. Melalui sejarah
perkembangan teknologi dapat ditelusuri perkembangan teknologi transportasi,
seperti mobil, kereta api, pesawat terbang dan sarana penerbangan lainnya.
Selanjutnya perhatian manusia pada teknologi komunikasi yang ditunjangoleh
teknologi elektronika, industri kimia, perkembangan penggunaan sinar-X yang
mengakibatkan revolusi dalam bidang kesehatan.
Keterkaitan antara sains,
produk teknologi dengan teknologi yang lainnya salin tunjang-menunjang dan
saling berkembang, misalnya : listrik dapat mengembangkan berbagai alat dan
sarana seperti, alat elektronika (radio, TV, CD, dan computer). Ditemukannya
nuklir dengan pemanfaatan radiasi sinar radioaktif yang dihasilkan maka
berbagai peralatan untuk memanfaatkan sinar tersebut berkembang sehingga ada nuklir
untuk kesehatan, pertanian, untuk industri, dll. Teknologi komunikasi dapat
ditelusuri mulai dari percetakan sebagai alat yang menghasilkan media
komunikasi antar manusia seperti Koran majalah.
Berkembangnya sains dan
teknologi dalam penyediaan kebutuhan pokok manusia seperti pangan, sandang,
papan, dan kesehatan sangat dirasakan oleh manusia. Dalam penyediaan pangan,
teknologi pertanian berkembang mulai dari pengolahan tanah pertanian, kemudian
peningkatan produksi melalui pupuk organik maupun anorganik,penggunaan
insektisida dan teknologi hujan buatan untuk mengatasi kekeringan.
Untuk penyediaan sandang,
sains dan teknologi dikembangkan mulai dari penemuan dan peningkatan jumlah
bahan baku untuk tekstil, dari yang terbuat dari serat alami seperti kapas,
wol, dan sutra menjadi dari serat sintetis seperti nilon. Peranan sains dan
teknologi dalam penyediaan papan (perumahan) dapat ditelusuri, mulai dari
bahan, bentuk bangunan, pemanfaatan lahan, sentuhan seni dan kenyamanan bagi
yang menempati.
Dalam bidang pemenuhan
kesehatan manusia, sains dan teknologi telah berkembang mulai dari bahan
obat-obatan, peralatan kesehatan, penelitian terhadap penyakit, dan teknik
operasi. Berkaitan dengan kehidupan manusia, maka untuk memenuhi kebutuhan
pokok seperti pangan, sandang, papan, dan kesehatan, tidak bisa dilepaskan
dengan ketersediaan energi dan perkembangan industri. Penelitian mengenai
energi angin, energi matahari, energi air, pasang surut, panas samudra, panas
bumi, dan energi nuklir sedang gencar dilakukan. Energi-energi tersebut
merupakan sumber energi yang tak terbatas.
Ada tiga bidang teknologi yang
sangat pesat perkembangannya yaitu:
1.
Mikroelektronika. Fisika zat
padat dapat menyebabkan perubahan drastis dalam bidang elektronika.
2.
Teknologi bahan. Berkembangnya
ilmu bahan dalam bidang kimia menyebabkan ditemukannya bahan yang kuat tahan
panas, bahan campuran antara serat karbon, plastik, logam, keramik dan super
konduktor pengantar listrik tanpa menyebabkan panas.
3. Bioteknologi. Ruang lingkup
bioteknologi mencakup rekayasa fermentasi, rekayasa enzim, kultur jaringan, dan
rekayasa genetika.
2.2. Perkembangan IPA dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat berhubungan erat, dapat dikatakan
bahwa teknologi adalah terapan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu
kebutuhan. Insinyur adalah ahli yang menerapkan IPTEK untuk memecahkan masalah
yang dihadapi manusia dalam masyarakat. Ilmuan mencari dasar hukum alam,
kemudian para insinyur yang menerjemahkan menjadi sesuatu yang berguna, teknisi
yang menerapkan desain, membentuk bahan dan alat yang ditentukan dalam desain.
Teknologi dalam arti sempit adalah sutau peristiwa industri, sedangkan dalam
arti luas adalah tindakan manusia untuk memenuhi kebutuha dengan mudah dan
efisien. Hasil teknologi bagi kehidupan manusia dapat berperan dalam :
1.
Kemudahan hidup misalnya
dengan alat komunikasi manusia akan lebih mudah untuk melakukan komunikasi
dengan orang lain walaupun dalam jarak yang jauh, demikian juga halnya dengan
alat transformasi, teknologi informasi (komputer), pemanfaatan sinar matahari
sebagai sumber energy listrik, dll.
2. Pemerataan kenikmatan, misalnya dengan adanya media elektronika seperti
radio, tv, dan media percetakan maka setiap orang akan mendapat kenikmatan
untuk memperoleh hiburan atau berita.
Perkembangan IPTEK yang begitu
pesat mempunyai pengaruh langsung pada kehidupan manusia. Pengaruh yang
ditimbulkan berbeda-beda tetapi secara umum perkembangan itu berpengaruh pada
empat bidang, yaitu:
1. Pengaruh ke bidang intelektual yang meninggalkan kebiasaan atau kepercayaan
tradisional dengan mengambil kebiasaan-kebiasaan baru.
2. Pengaruh pada bidang industri dan kemampuan di medan perang.
3. Pengaruh yang dibawakannya pada organisasi social lambat laun merambat pada
kehidupan politik.
4. Perubahan maupun benturan terhadap tata lingkungan.
Hal ini
secara langsung menyangkut sendi-sendi kehidupan manusia dan lambat laun telah
menjadi keterlibatan bersama, yang pada akhirnya akan menentukan hidup matinya
manusia di bumi.
Hubungan antara ilmu
pengetahuan dan teknologi mengalami suatu perkembangan dari zaman ke zaman
serta melalui banyak tahapan. Dalam mencapai kedudukannya yang sekarang, IPA
dan teknologi telah mengalami perkembangan masing-masing yang tidak selalu
berjalan dengan laju dan irama yang sama.
2.3. Iptek untuk Peningkatan
Kualitas Hidup Manusia
Ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup bangsa. Pembangunan iptek
merupakan sumber terbentuknya iklim inovasi yang menjadi landasan bagi
tumbuhnya kreativitas sumberdaya manusia (SDM), yang pada akhirnya dapat
menjadi sumber pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Selain itu iptek menentukan
tingkat efektivitas dan efisiensi proses transformasi sumberdaya menjadi
sumberdaya baru yang lebih bernilai. Dengan demikian peningkatan kemampuan
iptek sangat diperlukan untuk meningkatkan standar kehidupan bangsa dan negara,
serta kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia di mata dunia.
Kita semua memahami bahwa
kecenderungan globalisasi sudah tidak dapat dibendung lagi. Proses transformasi
global yang dewasa ini sedang berlangsung pada dasarnya digerakkan oleh dua
kekuatan besar, yakni perdagangan dan kemajuan teknologi. Keduanya kait-mengait
dan saling menunjang. Perdagangan yang meningkat bukan hanya mendorong proses
alih teknologi, tetapi juga penguatan teknologi. Sebaliknya peningkatan
teknologi akan memperlancar dan mendorong arus barang, uang, jasa dan
informasi. Interaksi antara keduanya itu telah mendorong terjadinya penyesuaian
struktural perekonomian di banyak negara di dunia, baik di negara maju, maupun
negara berkembang. Keseluruhan proses itu menghasilkan ekonomi dunia yang makin
terintegrasi.
Proses perubahan yang
sangat besar tersebut terjadi dengan cepat. Proses perubahan itu melahirkan
tantangan- tantangan yang harus dijawab oleh bangsa Indonesia.
Tantangan-tantangan itu ada yang berupa peluang yang harus dimanfaatkan, tetapi
juga ada yang berupa kendala yang harus diatasi, agar proses perubahan itu
menguntungkan dan tidak malah merugikan masa depan bangsa Indonesia.
Kendala yang
berupa Lemahnya daya saing bangsa dan kemampuan iptek ditunjukkan oleh sejumlah
indikator, yaitu Rendahnya kemampuan iptek nasional, Rendahnya kontribusi iptek
nasional di sektor produksi.
1. Rendahnya Kemampuan Iptek
Nasional
Dalam menghadapi
perkembangan global Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam laporan UNDP tahun
2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih berada pada
urutan ke 60 dari 72 negara. Sementara itu, menurut World Economic Forum (WEF)
tahun 2004, indeks daya saing pertumbuhan (Growth Competitiveness Index)
Indonesia hanya menduduki peringkat ke-69 dari 104 negara. Dalam indeks daya
saing pertumbuhan tersebut, teknologi merupakan salah satu parameter selain
parameter ekonomi makro dan institusi publik. Rendahnya kemampuan iptek
nasional juga dapat dilihat dari jumlah paten penemuan baru dalam negeri yang
didaftar di Indonesia hanya mencapai 246 buah pada tahun 2002, jauh lebih
rendah dibanding paten dari luar negeri yang didaftarkan di Indonesia yang
berjumlah 3.497 buah.
2. Rendahnya Kontribusi Iptek
Nasional di Sektor Produksi.
Hal ini antara lain
ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta
minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor. Pada tahun 2002, menurut
indikator iptek Indonesia tahun 2003, ekspor produk industri
manufaktur
didominasi oleh produk dengan kandungan teknologi rendah yang mencapai 60
persen; sedangkan produk teknologi tinggi hanya mencapai 21 persen. Sementara
itu produksi barang elektronik yang dewasa ini mengalami peningkatan ekspor,
pada umumnya merupakan kegiatan perakitan yang komponen impornya mencapai 90
persen.
Belum optimalnya
mekanisme intermediasi iptek yang menjembatani interaksi antara kapasitas
penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna. Masalah ini dapat terlihat dari belum
tertatanya infrastruktur iptek, antara lain institusi yang mengolah dan
menterjemahkan hasil pengembangan iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap
pakai untuk difungsikan dalam sistem produksi. Disamping itu, masalah tersebut
dapat dilihat dari belum efektifnya sistem komunikasi antara lembaga litbang
dan pihak industri, yang antara lain berakibat pada minimnya keberadaan
industri kecil menengah berbasis teknologi.
Lemahnya sinergi
kebijakan iptek, sehingga kegiatan iptek belum sanggup memberikan hasil yang
signifikan. Kebijakan bidang pendidikan, industri, dan iptek belum terintegrasi
sehingga mengakibatkan kapasitas yang tidak termanfaatkan pada sisi penyedia,
tidak berjalannya sistem transaksi, dan belum tumbuhnya permintaan dari sisi
pengguna yaitu industri. Disamping itu kebijakan fiskal juga dirasakan belum kondusif
bagi pengembangan kemampuan iptek. Masih terbatasnya sumber daya iptek, yang
tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang
iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per
10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7. Selain itu
rasio anggaran iptek terhadap PDB sejak tahun 2000 mengalami penurunan, dari
0,052 persen menjadi 0,039 persen pada tahun 2002. Rasio tersebut jauh lebih
kecil dibandingkan rasio serupa di ASEAN, seperti Malaysia sebesar 0,5 persen
(tahun 2001) dan Singapura sebesar 1,89 persen (tahun 2000). Sementara itu
menurut rekomendasi UNESCO, rasio anggaran iptek yang memadai adalah sebesar 2
persen. Kecilnya anggaran iptek berakibat pada terbatasnya fasilitas riset,
kurangnya biaya untuk operasi dan pemeliharaan, serta rendahnya insentif untuk
peneliti.
Lemahnya sumber daya
iptek diperparah oleh belum berkembangnya budaya iptek di kalangan masyarakat.
Budaya bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang
mempunyai penalaran obyektif, rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola pikir
masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada sekedar
memakai, lebih suka membuat daripada sekedar membeli, serta lebih suka belajar dan
berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.
2.4. Dampak Perkembangan Iptek
terhadap Kehidupan Manusia
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion.
Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan
membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi
umat manusia kesehatan dan kebahagiaan. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan
kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula
menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan
bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia
terhenyak oleh dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh
karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari
masalah-masalah kemanusiaan. Dampak positif dan dampak negatif dari
perkembangan iptek dilihat dari berbagai bidang:
1. Bidang
Informasi dan Komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah
terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak
positifnya antara lain:
a. Kita akan
lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi
bagian manapun melalui internet.
b. Kita dapat berkomunikasi
dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
c. Kita mendapatkan
layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain.
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita
peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk
hal-hal yang negatif, antara lain:
a. Pemanfaatan
jasa komunikasi oleh jaringan teroris. (Kompas)
b. Penggunaan informasi tertentu
dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan pihak
tertentu untuk tujuan tertentu.
c. Kerahasiaan
alat tes semakin terancam melalui internet kita dapat memperoleh informasi
tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara
langsung dari internet.
d. Kecemasan teknologi. Selain
itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer
karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah
beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet
karena disambar petir.
2. Bidang
Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi iptek berkembang sangat
pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara
lain:
1. Pertumbuhan ekonomi yang
semakin tinggi.
2. Terjadinya industrialisasi.
3. Produktifitas dunia industri
semakin meningkat.
Kemajuan iptek akan
meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi
industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang
berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas
dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri
akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul
teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak
langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung
dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu
pergi ke toko.
4. Persaingan dalam dunia kerja
sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada
penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill
sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
5. Di bidang kedokteran dan
kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi.
Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain: (1)
Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang
sesuai dengan yang dibutuhkan. (2) Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi
yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral
mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang
bermental “instant”.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Dampak positif dari kemajuan iptek bisa kita lihat:
1.Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa
kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik
dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku
ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.
Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women: From Liberation to
Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993)
menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin
banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator,
gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
2.Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia
melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah
meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu
bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak
lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3.Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan
pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan
iptek akan berpengaruh negatif pada aspek budaya:
1. Kemerosotan moral di kalangan
warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan
ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan
material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam
materi tetapi miskin dalam rohani”.
2. Kenakalan dan tindak
menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat, semakin lemahnya kewibawaan
tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan
tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan yang berperan penting dalam
menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan
tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam
berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai
tindak kejahatan.
3. Pola interaksi antar manusia
yang berubah.
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga
golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang
disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk
berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet,
dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu
tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada
banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk
berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang
yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet
relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang
asing kapan saja.
4.
Bidang Pendidikan
Iptek mempunyai peran yang sangat penting dalam
bidang pendidikan antara lain:
1. Munculnya media massa,
khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak
dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode
pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang
membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut
dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
3. Sistem pembelajaran tidak
harus melalui tatap muka .
Dengan kemajuan teknologi
proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi
bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan
antara lain:
1. Kerahasiaan alat tes semakin
terancam. Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes
Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini
adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes
psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
2. Penyalahgunaan pengetahuan
bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa
kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi
tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi
maka orang akan berusaha menerobos sistem perbankan dan lain-lain.
5. Bidang
Politik
1. Timbulnya kelas menengah baru.
Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya
kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah
tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat
diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut
kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
2. Proses regenerasi
kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan
generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang
diterapkan.
3. Di bidang politik
internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme.
Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran
regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah
menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam
bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan
ekonomi baru.
2.5. Peranan SDM dalam
Memanfaatkan Hasil Teknologi
Manusia sebagai sentral perubahan, manusia berkeinginan menjadi lebih mudah
dan sejahtera, menjadikan dirinya menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
Kualitas SDM member dampak pada iptek begitu pula sebaliknya iptek member
dampak pada perkembangan dan sikap SDM terhadap iptek itu sendiri.
Masalah SDM dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek kualitas dan aspek
kuantitasnya. Kualitas ditentukan oleh pendidikan, sekolah, serta genetikanya.
Sedangkan kuantitas artinya semakin banyak SDM baik itu secara berkelompok
maupun individu yang dapat membuat karya besar untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pertambahan jumlah penduduk selalu dihadapkan kepada usaha pemenuhan
kebutuhan, sehingga melalui perkembangan sains dan teknologi, manusia berusaha
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, membuat hidupnya nyaman, mudah, dan
sejahtera.
Kemajuan sains dan teknologi menimbulkan kebudayaan baru yang bersifat
positi maupun negatif. Dengan sains dan teknologi manusia mampu meningkatkan
produktivitas kerja, meningkatkan cara hidup sehat, memahami perbedaan budaya
orang lainmelalui media komunikasi yang ada. Namun demikian perkembangan iptek
juga dapat merusak SDM apabila SDM tidak mampu memanfaatkan kemajuan iptek yang
ada dengan baik dan tepat, seperti adanya kenakalan remaja, alkoholisme,
anak-anak tidak sah, pemakaian narkoba, dll. Sebagian besar permasalahan
tersebut terjadi di kota-kota besar dengan perkembangan iptek yang sangat maju.
Permasalahan terbesar muncul dalam konteks perkembangan iptek disebabkan
oleh karena manusia ingin memenuhi keinginan, tidak hanya memenuhi
kebutuhan.keinginan itu muncul dari pikiran manusia sendiri yang sifatnya tanpa
batas. Ketika seorang manusia berobsesi ingin memenuhi keinginannya secara terus-menerus,
maka ia akan melakukan apa saja agar keinginannya tersebut dapat dipenuhi tanpa
memikirkan risiko atau akibat apa yang akan timbul dari pemenuhan keinginannya
tersebut. Keingina manusia ini bisa
menjadi keinginan kelompok atau bahkan Negara, sehingga tampak kecenderungan
kelompok tertentu taua Negara tertentu untuk melakukan sesuatu dalam upaya
memenuhi keinginannya tanpa memedulikan kelompok atau Negara lain.
Untuk mempertahankan kenyamanan hidup yang telah didapatkan, mereka bukan
menyebarkan kemampuan yang dimiliki untuk dinikmati bersama manusia dari Negara
lain yang belum menikmati, melainkan
dengan menyiapkan berbagai senjata untuk melindungi diri dari rasa takut yang
kenikmatan hidupnya tidak ingin diganggu. Untuk mengurangi bertumpuknya
senjata-senjata pemusnah maka para ilmuan bekerja sama dalam memanfaatkan
kemampuannya untuk kemanusiaan. Dengan kerjasama mereka dapat memiliki
cakrawala yang lebih luas dalam melihat dan menyikapi keadaan sehingga banyak
aspek yang dipertimbangkan. Misalnya seorang ahli mikrobiologi tidak akan
mengembangkan bakteri atau virus mematikan seandainya beliau tahu bahwa
penemuan itu dapat jatuh ke tangan politisi atau negarawan yang tidak
bertanggung jawab dan menggunakan penemuan itu untuk maksud jahat. Ilmuan
Albert Einstein dan Robert Oppenheimer yang merupakan arsitek terciptanya bom
atom pertama yang telah menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki menyatakan
kekecewaannya setelah melihat akibat yang menimpa kedua kota tersebut, padahal
penemuan itu dapat dimanfaatkan untuk maksud-maksud yang baik yang dapat
menguntungkan manusia.
Pengembangan teknologi yang
mengatur perilaku manusia mengakibatkan munculnya masalah-masalah sebagai
berikut.
1.
Penemuan teknologi yang
mengatur perilaku menyebabkan kemampuan perilaku manusia berubah dengan operasi
dan manipulasi dalam susunan syaraf. Dengan begitu kebebasan bertindak manusia
sebagai suatu nilai berada dalam ambang kemusnahan.
2.
Pemahaman yang rumit tingkah
laku manusia demi tujuan ekonomis menyebabkan penggunaan media (radio, tv, dan
internet) untuk mengatur kelakuan manusia.
3.
Behavior control memunculkan
masalah etis, bila kelakuan seseorang dikontrol oleh teknologi dan bukan oleh
manusia itu sendiri. Konflik muncul justru karena si pengatur memperbudak orang
yang dikendalikan, kebebasan bertindaknya dikontrol dan diarahkan menurut
kehendak si pengontrol.
Sorotan mengenai hal ini
dilontarkan paling tajam oleh Schumacher. Menurut beliau eksistensi sejati
manusia adalah bahwa manusia menjadi manusia justru karena ia bekerja.
Pekerjaan bernilai tinggi bagi manusia, bekerja adalah eksistensi manusia, ciri
kodrat kemanusiaan. Pemakaian teknologi super modern condong mengasingkan
manusia dari eksistensinya sebagai pekerja.
Dari penjelasan tersebut,
dapat diketahui bahwa peranan manusia (SDM) dalam memanfaatkan hasil teknologi
sebenarnya adalah untuk menggunakan teknologi dan pengetahuan yang ada untuk
membantu mereka dalam bekerja dan memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dengan
cara yang benar dan tidak berlebihan. Manusia (SDM) juga berkewajiban
menggunakan teknologi tersebut untuk kemanusiaan, kepentingan bersama, dan
menjaga perdamaian. Serta untuk meningkatkan kualitas hidupnya, manusia harus
memanfaatkan teknologi yang ada dengan memikirkan apa akibat atau dampak yang
akan timbul dan terjadi pada kehidupannya sebelum bertindak, sehingga dampak
atau akibat yang buruk dapat diminimalisir.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai keterkaitan IPA dan teknologi
dalam kehidupan manusia yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah diperlukan keberadaanya oleh
manusia untuk membantu memenuhi kebutuhannya. Banyak hal yang telah tercipta
dari adanya IPTEK ini seperti alat komunikasi, transportasi, kemajuan dalam
bidang pertanian, kesehatan, dll. Manusia khususnya ilmuan tidak hanya
menciptakan teknologi untuk sarana pemenuhan kebutuhan, namun juga menciptakan
teknologi tersebut untuk kemanusiaan.
Akan tetapi, tentu segala hal yang ada di dunia ini
memiliki dampak positif dan negatif, seperti halnya IPTEK. Dampak positif
adanya IPTEK yaitu manusia semakin mudah untuk bekerja, mengolah SDA dan
melakukan apapun untuk memperoleh apa yang ia butuhkan untuk kelangsungan
hidupnya. Namun, dampak negatif dari adanya IPTEK ini salah satunya ialah
banyaknya terjadi kriminal dan kejahatan yang diakibatkan kemajuan teknologi
yang ada sekarang. Keterkaitan yang terjadi antara IPTEK dengan SDA yaitu
adanya hubungan timbal-balik dan sebab-akibat. Dengan demikian, peran manusia
sangatlah penting untuk memanfaatkan IPTEK dan SDA yang ada dengan baik tanpa
merusak keduanya.
3.2 Saran
Adanya kemajuan IPTEK hendaknya tidak mengubah fungsi sejati dari adanya
IPTEK tersebut, yaitu untuk membantu kehidupan manusia. Oleh karena itu,
manusia haruslah bijak dalam memanfaatkan IPTEK, baik itu dengan cara tidak
menggunakannya secara berlebihan, maupun dengan memikirkan dahulu apa dampak
atau akibat yang akan ditimbulkan dari kemajuan IPTEK, sehingga tidak
membayahakan dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungannya.
INDEKS
·
http://kadekdimas.blogspot.co.id/2014/01/makalah-dampak-iptek-terhadap-kehidupan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar